Kamis, 27 Oktober 2016

Teknik Negosiasi Gaji

Sebelum Anda mulai berbicara untuk  negosiasi gaji dengan pewancara pada saat interview kerja, Anda perlu mencari tahu seberapa banyak beban pekerjaan (dan Anda) layak untuk itu. Anda harus meluangkan waktu untuk survey gaji. Dengan begitu Anda akan siap untuk mendapatkan apa yang layak untuk Anda dan untuk mendapatkan tawaran pekerjaan yang realistis dan masuk akal.


Negosiasi Gaji
Setelah Anda tahu berapa yang seharusnya bisa didapatkan, lalu bagaimana Anda bisa mendapatkan itu? Mulailah dengan bersikap sangat sabar. Ketika Anda diinterview untuk sebuah posisi baru, lakukan yang terbaik untuk tidak membicarakan kompensasi sampai pewancara membuat penawaran. Jika Anda ditanya berapa gaji yang Anda minta, katakan bahwa Anda terbuka berdasarkan posisi dan paket kompensasi secara keseluruhan.
Atau beritahukan pewancara bahwa Anda ingin tahu lebih banyak tentang tanggung jawab dan tantangan dari pekerjaan sebelum mendiskusikan gaji.
Pilihan lain adalah untuk memberikan pewancara suatu rentang gaji berdasarkan penelitian gaji yang Anda lakukan sebelumnya. Setelah Anda mendapat penawaran, Anda tidak perlu segera menerima (atau menolak). Sebuah kalimat sederhana "Saya harus memikirkannya" bisa memberikan dampak  peningkatan dari penawaran awal.
Dan jika Anda bersikap ambivalen tentang posisi "ya atau tidak" dapat membawa Anda kepada tawaran yang lebih baik juga. "Saya menolak posisi yang saya tahu itu  tidak saya inginkan, terlepas dari permasalahan gaji, dan saya telah menerima tiga panggilan telepon mengenai penawaran paket kompensasi dari tempat lain." Hati-hati karena  jika anda benar-benar membutuhkan pekerjaan baru tersebut ada resiko bahwa pewancara dapat menurunkan posisi penilaian terhadap Anda dan beralih ke calon berikutnya.

Negosiasi Peningkatan Gaji
Jika Anda saat ini bekerja dan menginginkan kenaikan gaji, mulailah dengan persiapan matang. Kumpulkan informasi survei gaji, penilaian kinerja terbaru terhadap pekerjaan yang Anda lakukan, dan informasi terkait lainnya. Waspadai kebijakan perusahaan mengenai kompensasi. Beberapa perusahaan dibatasi oleh kendala anggaran dan hanya dapat memberikannya pada waktu tertentu selama setahun, menyesuaikan dengan keadaan.

Punyai gagasan yang jelas tentang apa yang Anda inginkan. Tentukan rentang gaji yang Anda harapkan dan justifikasi untuk peningkatan, serta siap untuk mereviewnya dengan atasan Anda. Bersikaplah fleksibel. Apakah Anda mempertimbangkan tambahan liburan atau fasilitas, bukannya kenaikan gaji? Ada kemungkinan seseorang yang secara teratur mengambil waktu istirahat, sebagai pengganti uang... Kemudian, minta atasan anda untuk bertemu membahas gaji. Paparkan permintaan Anda, didukung oleh dokumentasi, bersikap tenang dan rasional. Jangan meminta jawaban segera. Atasan  Anda sebagian besar mungkin akan harus membicarakannya dengan Sumber Daya Manusia atau dengan manajer  lainnya.

Meskipun Anda telah berupaya sebaik mungkin, ada kemungkinan anggaran tidak cukup untuk kenaikan gaji atau perubahan  paket kompensasi. Perusahaan juga mungkin tidak ingin membuat ketidakadilan dengan membayar seseorang lebih dari yang lain padahal posisinya sama. Dalam hal ini, Anda setidaknya tahu percobaan ini. Plus, jika ini adalah pekerjaan yang Anda pikir benar-benar akan Anda cintai, pertimbangkan apakah budaya perusahaan, manfaat, dan pekerjaan itu sendiri adalah layak - terlepas dari permasalahan gaji.

Motivasi : Alasan..Oh alasan...

Saya adalah seorang pemuda berusia 16 tahun yang gemar mendengarkan musik. Mulai dari yang bergenre pop, jazz hingga rock. Lama-kelamaan kecintaan saya pada musik membuat saya tertarik untuk dapat memainkan salah satu alat musik. Pilihan saya jatuh pada alat musik yang sangat merakyat yaitu gitar. Alasannya cukup simpel, yang pertama karena banyak orang yang bisa bermain gitar sehingga mudah untuk belajarnya dan yang kedua saya memiliki gitar yang nganggur di rumah.
Pertama saya membeli buku panduan di Toko Buku Gramedia dengan harapan beberapa hari ke depan saya dapat langsung mahir bermain gitar. Ternyata setelah membaca buku dan mencoba mengaplikasikan nya, hitungan hari tidak membuat saya mahir bermain gitar.

Saya pun beralasan bahwa senar gitar saya yang pada saat itu adalah "string", tidak enak untuk pemula seperti saya. Karena saat itu menurut saya senar string itu keras dan membuat tangan kapalan. Esok harinya saya membawa gitar saya untuk diganti dengan senar nilon. Pada saat itu saya berasumsi dengan senar nilon yang baru ini saya dapat belajar gitar dengan mudah. Lagi-lagi perkiraan saya salah, senar string dan senar nilon sama saja susahnya!

Saat ini, saya sudah bisa bermain gitar dengan lancar dan bisa membawakan beberapa lagu dengan cukup lumayan. Sekarang saya telah sadar atas kesalahan saya sebelumnya, yaitu terlalu banyak mencari-cari alasan! Tidak ada yang instan di dunia ini. Semua butuh proses selangkah demi selangkah, layaknya ulat yang tadinya menjijikan berubah menjadi kepompong yang keras dan akhirnya berubah menjadi kupu-kupu yang indah. Semua butuh proses yang dilalui, karena dari proses tersebut ada banyak pelajaran yang dapat kita ambil untuk ke depannya.
Lalu yang kedua, (kesalahan) "bukan pada alatnya". Bukan berarti dengan mengganti senar gitar saya dapat dengan mudah belajar gitar, tapi dibutuhkan kerja keras, kemauan dan pantang menyerah dalam menggapai suatu tujuan. Jika ingin menjadi pribadi yang sukses, yang harus dibenahi pertama kali bukanlah yang ada di luar diri tapi yang ada di dalam diri. Kekuatan sebenarnya bukan terletak di luar diri tapi terletak di dalam diri kita sendiri.

Jika kita ingin menjadi orang yang sukses dan berhasil mencapai tujuan kita, jangan banyak beralasan. Tapi banyak-banyaklah belajar dan bertindak! Orang sukses sibuk mencari jalan sedangkan orang gagal sibuk mencari alasan. Mulai dari sekarang mari kita mencari jalan menuju jalan kesuksesan kita! Kita semua punya potensi! Kita semua punya HAK! Semua tergantung dari dalam diri kita, Mau atau Tidak?!
Jadi, mulai sekarang marilah kita berusaha menjadi pribadi yang sukses dengan tidak banyak beralasan tetapi dengan banyak-banyak belajar, bertindak, dan berdoa. Salam Sukses untuk kita semua! Anda Juara!
Penulis : Yasa Paramita Singgih

Inspirasi : Hati seorang Ayah

Suatu ketika, ada seorang anak wanita bertanya kepada Ayahnya, tatkala tanpa sengaja dia melihat Ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-merut dengan badannya yang terbungkuk-bungkuk, disertai suara batuk-batuknya. Anak wanita itu bertanya pada ayahnya: Ayah , mengapa wajah Ayah kian berkerut-merut dengan badan Ayah yang kian hari kian terbungkuk?" Demikian pertanyaannya, ketika Ayahnya sedang santai di beranda.
Ayahnya menjawab : "Sebab aku Laki-laki." Itulah jawaban Ayahnya. Anak wanita itu berguman : " Aku tidak mengerti."
Dengan kerut-kening karena jawaban Ayahnya membuatnya tercenung rasa penasaran. Ayahnya hanya tersenyum, lalu dibelainya rambut anak wanita itu, terus menepuk nepuk bahunya, kemudian Ayahnya mengatakan : "Anakku, kamu memang belum mengerti tentang Laki-laki." Demikian bisik Ayahnya, membuat anak wanita itu tambah kebingungan.

Karena penasaran, kemudian anak wanita itu menghampiri Ibunya lalu bertanya :"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk? Dan sepertinya Ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"
Ibunya menjawab: "Anakku, jika seorang Laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan demikian." Hanya itu jawaban Sang Bunda.
Anak wanita itupun kemudian tumbuh menjadi dewasa, tetapi dia tetap saja penasaran.
Hingga pada suatu malam, anak wanita itu bermimpi. Di dalam mimpi itu seolah-olah dia mendengar suara yang sangat lembut, namun jelas sekali. Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban rasa penasarannya selama ini.
"Saat Ku-ciptakan Laki-laki, aku membuatnya sebagai pemimpin keluargaserta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga, dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya, agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindungi. "
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar & berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya & kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarganya. "
"Ku-berikan kemauan padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih, agar keluarganya tidak terlantar, walaupun seringkali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya. "
"Kuberikan Keperkasaan & mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah, demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari, demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin, dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya & yang selalu dia ingat, adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."
"Ku berikan kesabaran, ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat & membimbing keluarganya tanpa adanya keluh kesah, walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan kerap kali menyerangnya. "
"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha berjuang demi mencintai & mengasihi keluarganya, di dalam kondisi & situasi apapun juga, walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaannya melukai hatinya. Padahal perasaannya itu pula yang telah memberikan perlindungan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap. Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu saling menyayangi & mengasihi sesama saudara."
"Ku-berikan kebijaksanaan & kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan & menyadarkan, bahwa Istri yang baik adalah Istri yang setia terhadap Suaminya, Istri yang baik adalah Istri yang senantiasa menemani. & bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka, walaupun seringkali kebijaksanaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada Istri, agar tetap berdiri, bertahan, sejajar & saling melengkapi serta saling menyayangi."
"Ku-berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa Laki- laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari & menemukan cara agar keluarganya bisa hidup di dalam keluarga bahagia & BADANNYA YANG TERBUNGKUK agar dapat membuktikan, bahwa sebagai laki-laki yang bertanggungjawab terhadap seluruh keluarganya, senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya, kekuatannya, keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya. "
"Ku-berikan Kepada Laki-laki tanggung jawab penuh sebagai Pemimpin keluarga, sebagai Tiang penyangga, agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya. dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki oleh laki-laki, walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah di Dunia & Akhirat."
Terbangun anak wanita itu, dan segera dia berlari, berlutut & berdoa hingga menjelang subuh. Setelah itu dia hampiri bilik Ayahnya yang sedang berdoa, ketika Ayahnya berdiri anak wanita itu merengkuh dan mencium telapak tangan Ayanya. " AKU MENDENGAR DAN MERASAKAN BEBANMU, AYAH."
Dunia ini memiliki banyak keajaiban, segala ciptaan Tuhan yang begitu agung, tetapi tak satu pun yang dapat menandingi keindahan tangan Ayah...

With Love

". Note: Berbahagialah yang masih memiliki Ayah. Dan lakukanlah yang terbaiK untuknya....
Berbahagialah yang merasa sebagai ayah. Dan lakukanlah yang terbaik Buat keluarga kita........

Motivasi : Antara Kuperman, Supelman, Superman


Penulis: Dadang Kadarusman
Ada tiga jenis manusia yang kita kenal. Pertama adalah orang yang lebih suka menyendiri sehingga ruang pergaulannya sempit. Kita sebut saja dia sebagai Kuperman. Kedua, orang yang pitar dan luwes dalam bergaul sehingga lingkup pergaulannya luas. Kita menyebutnya sebagai orang supel alias Supelman. Ketiga, orang yang pencapaian dalam hidupnya sangat mengagumkan sehingga manfaatnya dirasakan oleh banyak orang. Sebut saja sebagai Superman. Ada keterkaitan antara ketiga jenis manusia itu. 
Para Supelman biasanya berhasil berteman dengan Superman, sehingga pada akhirnya dia juga menjadi seorang Superman. Sedangkan para Kuperman biasanya sibuk terus dengan dirinya sendiri sehingga dari hari kehari hanya berkutat dengan kubik kecil kehidupannya. Dia tidak menjadi siapa-siapa. Dan dia nyaris tidak dikenal oleh siapa-siapa sehingga sangat mudah untuk dilupakan. Saya yakin, tak seorang pun menginginkan akhir kehidupan seperti itu. Makanya, setiap orang perlu belajar untuk menjadi Supelman.
Remote AC yang satu ternyata tidak bisa digunakan untuk AC merek lain. Bahkan sama merk tapi beda tipe pun belum tentu bisa menggunakan remote yang sama. Saya baru menyadarinya ketika romote AC di rumah kami mengalami kerusakan. Setelah gagal mencari penggantinya akhirnya saya bertemu seorang ahli reparasi alat elektronik. Dia menawarkan remote dengan merk ’aneh’. Lha, remote AC terkenal saja tidak bisa dipake untuk AC lain kok dia malah menawarkan remote ecek-ecek. One remote, one AC. Tapi dia berhasil meyakinkan saya soal ’tidak ada salahnya mencoba’. Daripada kepanasan terus? Sampai di rumah, saya hanya perlu melakukkan ’setting’ sederhana. Dan...beerrrrrr AC itu hidup. Ajaib. Saya membaca manual dalam kardusnya. Mengejutkan. Ternyata, remote AC itu kompatible dengan 1000 jenis AC! Hah? Disaat remote lain hanya cocok untuk satu tipe, remote itu bisa ’nyambung’ dengan SERIBU jenis. Sama seperti kita. Ada yang supel dan ada yang kuper. Dan orang-orang supel terbukti bisa lebih sukses hidupnya. Melihat fakta itu, saya semakin ingin untuk menjadi pribadi supel. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar menjadi pribadi supel, saya ajak memulainya dengan memahami 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini:

1.      Pergaulan memberi harapan perbaikan signifikan. Normalnya, kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang saat ini kita dapatkan. Pendapatan yang meningkat, misalnya, hanya akan berdampak beberapa saat. Seiring berjalannya waktu, kita membutuhkan adanya ‘perbaikan’. Absurd sekali jika kita mengharapkan perbaikan signifikan namun lingkup pergaulan kita hanya disitu-situ saja. Karena lingkungan yang sama hanya akan memberi Anda ‘delta’ normatif. Jika Anda mengharapkan perubahan yang signifikan, maka Anda harus bersedia meraihnya dalam radius jangkauan yang lebih besar. Banyak fakta yang menunjukkan orang-orang yang pandai bergaul lebih berhasil dalam karirnya daripada mereka yang hanya sibuk dengan kalangan terbatas. Ada begitu banyak peluang diluar sana. Namun kita tidak bisa melihatnya jika hanya ‘beredar’ dalam lingkaran kecil yang mengungkung keseharian hidup kita. Reach! Pergilah keluar dari zona mungil kenyamanan Anda, lalu raihlah persabahabatan yang bisa lebih mendekatkan diri Anda kepada kesuksesan yang lebih tinggi. 

2.      Setiap orang mengharapkan manfaat untuk dirinya. What in it for me? Itulah pertanyaan yang selalu diajukan oleh setiap pribadi. Termasuk Anda, saya dan mereka. Dalam setiap hubungan yang kita bangun dengan orang lain selalu ada pertanyaan itu, baik secara langsung ataupun tidak. Meski bernada egois, tetapi sesungguhnya hal itu memiliki sisi positif. Saat orang mempertanyakan apa manfaat yang bisa kita berikan kepada mereka, maka jiwa kita pun terpacu untuk melakukan sesuatu yang bisa memberi manfaat. Dalam banyak situasi, bahkan kehidupan kita bisa jauh lebih efektif ketika dituntut oleh orang lain untuk melakukan sesuatu daripada mengharapkan motivasi yang datang dari diri sendiri. Kita bisa menjadi pribadi yang jauh lebih baik jika berteman dengan orang yang menuntut hal-hal terbaik dari diri kita, misalnya. Sebaliknya, kita juga berhak untuk ‘menuntut’ manfaat dari pergaulan yang kita bangun. Hanya saja, hendaknya dipastikan agar kita tidak berfokus hanya kepada manfaat berupa materi belaka. Karena manfaat sebuah pergaulan jauh melampui sekat-sekat kebendaan. Maka lakukanlah sesuatu untuk orang lain. Dan harapkanlah sesuatu dari orang lain. Karena setiap orang mengharapkan manfaat dari setiap hubungan yang dibangunnya.

3.      Brand terbaik adalah ‘diri Anda sendiri’. Saya mengira hanya remote AC dengan brand tertentu yang bisa menyelesaikan masalah saya. Ternyata tidak. Kesulitan saya mendapatkan pengganti dari brand terkenal itu ternyata membawa hikmah berupa pemahaman bahwa saya lebih membutuhkan ‘kebergunaan’, bukan sekedar ‘brand’. Manusia juga begitu. Ada banyak orang top yang kita kenal. Dan kita sering mengira bahwa kalau bisa bergaul dengan mereka, maka efektivitas hidup kita akan menjadi lebih baik. Mungkin memang begitu. Seperti halnya kalau saya mendapatkan remote yang sesuai brand itu. Tetapi, faktanya; orang-orang yang sudah ‘punya brand’ itu tidak selalu mudah untuk dijangkau. Seperti remote branded yang saya cari, mereka tidak selalu available. Saya justru menemukan kebergunaan yang jauh melampaui harapan-harapan saya sebelumnya dari brand yang ‘tidak dikenal’. Bisa jadi, sebenarnya kita juga bisa menemukan keberdayaan itu dari orang-orang ‘biasa’. Maka mulai sekarang, mari bebaskan diri kita dari kesilauan kepada nama besar yang tidak selalu bisa kita sentuh. Saatnya mendekat kepada orang-orang biasa yang selalu ada untuk kita. Sebaliknya. Kita juga bisa menjadi ‘seseorang’ yang berarti bagi orang lain. Meski hanya dengan tindakan kecil, tetapi itu bisa menjadi ‘sesuatu banget’ bagi mereka. Mengapa? Karena brand terbaik itu bukanlah nama besar orang-orang terkenal. Tetapi brand yang tersusun dari huruf-huruf yang membentuk nama Anda.

4.      Pergaulan heterogen lebih memperkaya khasanah kita. Coba cek, orang-orang dalam jaringan Anda. Latar belakangnya, profesinya, hobinya, dan faktor penanda lainnya. Apakah mereka lebih  banyak kesamaan? Kita cenderung bergaul dengan orang-orang yang memiliki kemiripan, atau bahkan menuntut adanya kesamaan. Padahal, kesempurnaan hidup kita tidak dibangun oleh homogenitas. Efektivitas hidup kita justru dibangun dari heterogenitas. Cobalah untuk menerima perbedaan dan menggunakannya untuk saling mengisi dan berbagi. Jika Anda orang HRD, misalnya, memang baik bergabung dengan komunitas HRD. Karena dalam komunits itu kita bisa saling belajar meningkatkan pemahaman tentang bidang yang kita geluti. Tetapi, jika Anda juga bergabung dengan komunitas sales, misalnya. Maka selain memahami prinsip-prinsip HRD, Anda juga memahami cara menerapkannya untuk orang-orang sales. Sebaliknya, jika Anda orang sales, bergabung dengan komunitas HRD membantu Anda untuk lebih memahami bagaimana orang HRD menangani karyawan. Pemahaman masing-masing ini bukan sekedar bisa membuat kita lebih sadar. Tetapi juga lebih pengertian. Dan lebih dewasa dalam menyikapi segala sesuatu. Bagaimana dengan bidang dan komunitas lainnya? Layak untuk kita coba masuki dan jajaki.

5.      Pergaulan mempengaruhi baik dan buruknya kita. Bergaul dengan tukang minyak wangi, membuat kita kebagian wanginya. Bergaul dengan pedagang ikan, tentu membuat kita juga kebagian amisnya. Dalam setiap interaksi yang kita bangun, pasti ada pertukaran energy. Oleh sebab itu, penting untuk memperhatikan energy semacam apa yang dipancarkan oleh orang-orang dalam jaringan Anda. Orang-orang yang sikap atau perilakunya negatif, memancarkan energy negatif. Dan disadari atau tidak, energy itu terus menerus terkirim kearah kita. Demikian pula halnya dengan orang-orang yang berpikir, bersikap, dan berperilaku positif. Energinya senantiasa mendatangi diri kita. Makanya, baik dan buruknya diri kita juga sangat ditentukan oleh baik buruknya orang-orang yang berinteraksi dengan kita. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memilih siapa saja orang yang kita jadikan teman. Siapa yang harus kita jadikan teman jika demikian? Penyebar energy positifkah atau sebaliknya? Bergantung apa yang kita inginkan dalam hidup kita. Jika kita ingin menjadi pribadi yang semakin hari semakin baik, maka pilihannya hanya satu, yaitu; bertemanlah dengan orang-orang yang bisa mempengaruhi, mendorong dan membantu kita untuk menjadi orang yang lebih baik. Karena pergaulan kita, mempengaruhi baik dan buruknya diri kita.

Pergaulanlah yang menentukan efektivitas hidup seseorang. Dengan kata lain, peluang orang-orang supel (supelman) untuk menjadi pribadi dengan pencapaian istimewa (superman) jauh lebih besar daripada para penyendiri (kuperman). Meski dengan mengisolasi diri kita bisa membuat sebuah penemuan, namuan tanpa pergaulan; penemuan itu hanya akan menjadi koleksi laboratorium belaka. Tidak akan bisa memberi manfaat bagi dunia. Terlebih lagi di zaman ini. Kita bahkan tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Kesempatan terserak dimana-mana. Peluang bertebaran disetiap sudut hingga menembus ruang-ruang pribadi kita. Sayang jika kita melewatkannya begitu saja. Atau hanya sekedar selingan belaka. Ini adalah era dimana setiap pribadi berksempatan untuk mengambil dan memberi manfaat melalui hubungan yang bisa dibangunnya bersama orang lain. Bahkan dengan mereka yang hanya bisa dijangkau dalam dunia maya. Saya siap untuk belajar menjadi Supelman. Bagaimana dengan Anda?

Mari Berbagi Semangat!

Motivasi : Teknik Terbaik Untuk Menutupi Kesalahan



Tak seorangpun suka jika kesalahannya diketahui oleh orang lain. Makanya, setiap kali melakukan kesalahan; kita cenderung menutupinya. Orang yang punya uang berani membayar agar orang lain tutup mulut. Orang yang berkuasa sanggup mengancam saksi mata agar tidak buka suara. Di kantor, orang rela melakukan apapun asal jangan sampai ketahuan atasannya. Ditempat lain, orang menimpakan kesalahannya kepada orang lain. Ada begitu banyak cara menutupi kesalahan. Namun kebanyakan dilakukan dengan cara-cara yang tidak tepat. Padahal, ada teknik terbaik untuk menutupi kesalahan. Yaitu teknik yang bisa dilakukan tanpa melanggar norma. Sudahkah Anda mengetahui tekniknya?
Kisah Kabil dan Habil putra Adam menceritakan tentang sejarah bagaimana manusia belajar menutupi kesalahan yang baru saja dilakukannya. Setelah membunuh saudaranya, Kabil kebingungan; bagaimana menyembunyikan kejahatannya. Kemudian datanglah seekor burung gagak yang mengais-ais tanah dengan cakar dan paruhnya, lalu menyembunyikan sesuatu didalamnya. Manusia pun belajar bahwa ternyata, sebuah kesalahan bisa ditutupi rapat-rapat agar tidak ketahuan. Sampai hari ini, pelajaran dari burung gagak itu melekat erat dalam keseharian kita. Sayangnya, seiring berjalannya waktu setiap kesalahan yang berusaha ditutupi itu satu demi satu terungkap. Hal itu menunjukkan bahwa cara kita menutupi kesalahan belum cukup canggih. Maka kita membutuhkan teknik yang lebih baik dari yang sekedar diajarkan oleh sang burung gagak. Bagi Anda yang tertarik menemani saya belajar tentang teknik terbaik untuk menutupi kesalahan, saya ajak memulainya dengan menerapkan 5 prinsip Natural Intelligence berikut ini: 

1. Tutupi dengan kemauan melakukan perbaikan. Fahamilah bahwa kesalahan kita adalah indikasi utama bahwa kita harus segera melakukan perbaikan. Ingatlah kembali bahwa tidak ada manusia yang luput dari kesalahan. Jika kita melakukan kesalahan maka itu berarti bahwa kita ini benar manusia. Adapun konsekuensi yang harus kita terima akibat melakukan kesalahan itu, ya terima saja dengan lapang dada. Itu sudah terlanjur terjadi. Dan kita mesti secara jantan menjalani segala konsekuensi. Tetapi, semua yang sudah terjadi dimasa lalu bisa ditutupi dengan apa yang kita lakukan saat ini hingga nanti. Misalnya, kita mengenal orang-orang yang dulunya dikenal kurang baik tapi kok sekarang jadi orang yang sangat baik. Fakta bahwa masa lalunya buruk tidak bisa dihapuskan. Tetapi fakta bahwa saat ini dia menjadi orang yang berperilaku baik, bisa menutupi setiap jejak keburukannya dimasa lalu. Di kantor pun demikian. Jika ada orang yang melakukan kesalahan, namun memiliki kemauan untuk melakukan perbaikan, maka dia berpeluang untuk mendapatkan kesempatan. Beda dengan mereka yang sudah salah, tidak mau ngaku, dan terus menerus melakukan kesalahan yang sama. Baik atasan maupun koleganya tidak menyukai sifat seperti itu. Makanya, tidak heran jika orang seperti itu sering tidak mendapat tempat dimana pun. Maka akuilah jika kita pernah melakukan kesalahan dimasa lalu. Dan tutupilah semua kesalahan masa lalu itu dengan kemauan untuk melakukan perbaikan. 

2. Tutupi dengan peningkatan keterampilan. Di kantor, sering kejadian atasan kesal karena bawahannya melakukan kesalahan. Namun, dengan kemauan untuk melakukan perbaikan; bawahan itu terus belajar untuk meningkatkan keterampilannya sehingga dia tidak lagi melakukan kesalahan yang sama. Apakah atasannya akan marah lagi dan terus mengungkit-ungkit kesalahannya dimasa lalu? Tidak. Atasannya, akan lebih melihat kinerja dan kemampuannya saat ini. Dan dalam catatan performance appraisalnya tidak keberatan untuk menuliskan bahwa orang itu ‘sudah menunjukkan perbaikan dan peningkatan keterampilan yang signifikan’. Saya bisa mengatakan bahwa semua karyawan pernah melakukan kesalahan yang berkaitan dengan kurangnya keterampilan kerja mereka. Saya, Anda, juga mereka. Kita semua pernah melakukan kesalahan, bukan? Tetapi, kemauan untuk terus meningkatkan keterampilan telah membuktikan bahwa kita bisa menutupi kesalahan dimasa lalu sehingga sekarang, kita dikenal sebagai profesional yang terampil. Jika Anda melakukan kesalahan ditempat kerja tutupilah kesalahan itu dengan teknik terbaik yaitu; meningkatkan keterampilan kerja Anda. Insya Allah, beberapa saat kemudian tidak ada lagi orang yang mengungkit-ungkit kesalahan yang pernah Anda lakukan. Mengapa? Karena sekarang, Anda sudah menjadi pribadi yang terampil. 

3. Tutupi dengan kerjasama dan kolaborasi. Banyak kesalahan yang kita lakukan karena lemahnya kerjasama atau keenganan untuk berkolaborasi dengan anggota team lain. Bukan tidak bisa, tapi ada ganjalan dihati kita. Ujung-ujungnya saling menunjuk hidung. Ada pepatah yang patut selalu kita renungkan; ‘berat sama dipikul, ringan sama dijinjing.’ Segala tugas berat bisa menjadi ringan jika kita melakukannya dengan penuh kekompakan. Dan ketika pekerjaan berat itu berubah menjadi ringan, kita mempunyai peluang untuk menghindari berbuat kesalahan. Bahkan, ada jenis-jenis pekerjaan yang pasti salah jika kita melakukannya sendirian. Misalnya, pekerjaan yang membutuhkan keahlian lain selain keahlian yang kita miliki. Di kantor, banyak sekali jenis pekerjaan seperti itu. Coba Anda perhatikan, apakah pekerjaan Anda terkait dengan pekerjaan orang lain di team atau departemen lain. Saya yakin, Anda punya jenis pekerjaan seperti itu. Anda tidak bisa menyelesaikannya dengan baik tanpa dukungan orang lain. Sebaliknya, orang lain tidak bisa melakukan tugasnya dengan baik tanpa dukungan Anda. Jika Anda atau dia ngotot untuk melakukannya dengan judgment masing-masing, bisa dipastikan jika akan terjadi kesalahan. Apakah kesalahan hasil kerja, atau pun kesalahan prosedurnya. Maka bekerjasama dan berkolaborasilah dengan kolega-kolega Anda, karena hal itu merupakan salah satu teknik terbaik untuk menutupi kesalahan. 

4. Tutupi dengan kejujuran. Kayaknya agak bertolak belakang ya? Menutupi kesalahan dengan kejujuran. Hmmh, bukankah kalau kita jujur berarti mengakui kesalahan itu? Jika kita jujur kepada diri sendiri, maka kita bisa lebih terdorong untuk berhati-hati. Khususnya atas kesalahan yang berkaitan dengan norma dan moral. Jika Anda tidak pernah korupsi, misalnya. Bukan berarti Anda tidak ingin korupsi, kan? Karena Anda jujur, maka Anda tidak ikutan korupsi. Jika Anda tidak pernah melakukan tindakan maksiat juga demikian. Dorongan untuk melakukannya tetap ada didalam diri kita. Kecuali jika Anda sudah memiliki sifat malaikat yang tidak tergoda oleh nafsu angkara. Selama Anda manusia, Anda tentu pernah dan akan selalu didatangi oleh godaan yang menggiurkan. Tantangannya adalah, apakah nilai-nilai kejujuran itu masih tetap Anda pegang teguh atau tidak. Menjadi orang jujur itu lebih nikmat daripada sebaliknya. Salah satu bentuk kenikmatan itu misalnya; selama hidupnya, orang jujur itu tidak pernah dikejar-kejar oleh perasaan bersalah. Orang jujur juga tidak perlu takut ditangkap polisi. Orang jujur tidak usah khawatir dikejar KPK. Dan orang jujur, bisa menjalani kehidupan pasca pensiunnya dengan hati yang lega. Mari kita berusaha konsisnten untuk menjadi orang jujur. Karena kejujuran kita, bisa menutupi kesalahan. Bahkan sebelum kesalahan itu kita lakukan. 

5. Tutupi dengan cctv pribadi. CCTV pribadi? Forget it! Memangnya ada orang yang mau membeli cctv untuk mengawasi gerak-gerik dirinya sendiri? Ngawur. Sayangnya, saya tidak sedang ngelantur. Saya bersungguh-sungguh saat mengajak Anda untuk menutupi kesalahan kita dengan cctv pribadi. Gratis lho. Tidak perlu Anda keluarkan uang untuk membeli kameranya. Lho, kok bisa? Iya. Disisi kiri dan kanan setiap pribadi, sudah ada cameramen yang merekam setiap gerak-geriknya detik demi detik. Selamat! Anda adalah bintang film utamanya. Dalam drama peradilan manusia – konon katanya – video berisi barang bukti bisa raib entah kemana. Tetapi, tidak demikian dengan pengadilan Tuhan. Nggak bisa lagi kongkalikong, Bung. Soalnya, cameramen kita tidak bisa diajak kompromi. Kamera sebelah kanan teguh dengan semua rekaman video kebaikan kita. Sedangkan kamera sebelah kiri kukuh untuk menjaga keaslian rekaman video perbuatan buruk kita. Dan dipersidangan Tuhan, pemutaran perdana premier film itu akan dilakukan. Orang-orang yang sadar keberadaan cctv pribadi ini lebih berpeluang untuk menjaga dirinya dari perbuatan-perbuatan nista. Percayalah, jika Anda berusaha untuk menutupi aib dosa-dosa Anda dihadapan manusia; maka dihadapan Tuhan, semuanya terlihat secara transparan. Tanpa sekat. Tanpa hijab. Baik dan buruknya kita akan kelihatan. Berbusana dan telanjangnya kita, akan terekam selengkap-lengkapnya. Karena meski berhasil menyembunyikannya dari mata manusia, kita tidak bisa bersembunyi dari Sang Maha Menyaksikan. 

Ada banyak cara untuk menutupi kesalahan. Sebagian besar diantaranya berasal dari teknik primitif yang diajarkan oleh sang burung gagak. Sudah saatnya kita belajar teknik yang lebih baik agar tidak melahirkan kesalahan demi kesalahan berikutnya. Cara terbaik itu diajarkan oleh para Nabi suci yang merujuk kepada firman Tuhan. Meski para Nabi sudah dipanggil keharibaan Ilahi, kita masih bisa menapaki jejak-jejaknya didalam kitab suci yang mereka wariskan. Maka disana, kita bisa menemukan bahwa sebuah kesalahan bisa ditutupi dengan cara; ’segera bertaubat dan memperbaiki diri’, lalu berupaya untuk ’tidak mengulanginya lagi’. Orang-orang yang mampu meniru cara para Nabi itu, Insya Allah akan menutup hidupnya dalam keadaan husnul khatimah. Yaitu, akhir hidup yang disukai Tuhannya. 

Catatan Kaki: 
Kesalahan kita mungkin bisa ditutupi rapat-rapat. Tapi tanggungjawabnya akan tetap melekat hingga ke alam akhirat. 

Silakan di-share jika naskah ini Anda nilai bermanfaat bagi yang lain, langsung saja; tidak usah minta izin dulu. Tapi tolong, jangan diklaim sebagai tulisan Anda sendiri supaya pahala Anda tidak berkurang karenanya. 

Info Public Training: New Manager’s Leadership Program (Practical Guide for New Managers). Tanggal 9-10 Januari 2012 di Jakarta. HANYA 30 ORANG per batch. Trainer: DEKA. Investasi early bird Rp.2,250,000.- Hubungi Ms. Vivi di 0812 1040 3327. Detail Program klik disini: New Manager’s Leadership Program – Practical Guide for New Managers atau kunjungi www.dadangkadarusman.com 

Keseharian yang Tidak Kita Sadari


1. Lengah di saat berkendaraan selama 1 detik dalam kecepatan 40 km / jam itu sama dengan Anda telah menempuk jarak 11 meter tanpa kesadaran. Bayangkan bila pada saat Anda berkendara jarak antara kendaraan Anda dengan kendaraan di depan adalah 10 meter, maka kelengahan dalam 1 detik bisa berakibat Anda menabrak kendaraan di depan Anda. Penyebab kelengahan tersebut antara lain mengantuk, melamun, bertelepon genggam, mendengar musik atau makan nasi bungkus sambil berkendara.

Penjelasannya : 40 km / jam setara dengan 40.000 m / 3600 detik setara dengan 11,11 meter / detik. Jadi setelah satu detik Anda sudah berada pada posisi 11,11 meter dari titik semula.

2. Upaya menghilangkan rasa pedas atau panas di dalam mulut setelah Anda makan cabe atau sambal dengan minum air dingin atau es malah akan menambah rasa pedas lebih tajam. Sebaliknya bila Anda minum air hangat akan mengurangi rasa pedas tersebut. Tapi bila minum air dingin bergantian dengan air panas, hal itu akan membingungkan mulut Anda.

Penjelasannya : Air dingin hanya memberi efek rasa enak sementara rasa pedas masih ada apabila rasa dingin hilang, efek pedas akan lebih tajam disebabkan perbandingan rasa antara dingin air dengan pedasnya atau panasnya cabe terlalu jauh. Bila Anda minum air hangat, selain perbandingan rasa yang tidak terlalu jauh, air hangat juga merangsang ujung-ujung syaraf untuk mengirimkan pesan kesusunan syaraf pusat sampai ke otak dan merangsang otak untuk memerintahkan tubuh mengeluarkan zat yang bersifat analgetik atau penghilang rasa sakit secara alami. Sehingga rasa pedas pun berkurang.

3. Menggunakan baterai berpasangan secara bercampur antara baterai ½ pakai dengan baterai baru, akan memperpendek umur baterai baru 2 kali lebih cepat.

Penjelasannya : ½ bahan kimia yang kehabisan energinya dari baterai ½ pakai akan menyerap ½ energi listrik kimia dari baterai baru. Sedangkan hasil penyerapan oleh baterai bekas tadi tidak bisa digunakan karena bahan kimia di baterai bekas sudah usang.

4. Mencuci sepatu olah raga Anda akan mempercepat berkurangnya umur sepatu Anda. Jadi biar lebih awet, sepatu Anda jangan terlalu sering dicuci, atau jangan dipakai sekalian.

Penjelasannya : Sifat lem, yang biasanya digunakan pada sepatu olah raga, adalah apabila terkena air dan sabun daya lengketnya akan semakin berkurang.

5. Membiarkan hidup lampu pijar di rumah Anda dalam jangka waktu lama akan memperpendek umur lampu pijar tersebut sehingga Anda akan boros karena harus lebih sering membeli lampu. Sedangkan terlalu sering memati-hidupkan lampu neon (flurescence atau lampu TL) Anda dalam satu malam, akan menyebabkan pemakaian daya listrik lebih banyak, dibandingkan apabila Anda membiarkannya hidup terus menerus satu malam. Apalagi bila lampu neon dijadikan lampu disko, dijamin lebih cepat rusak.

Penjelasannya : Sifat lilitan filament (kawat) yang terletak di tengah-tengah lampu pijar apabila dialiri arus listrik adalah terbakar dan kemudian memancarkan cahaya (fluorisensi). Semakin lama lampu pijar dinyalakan, suhu filament yang dibakar lama kelamaan akan terus meningkat. Apabila lampu pijar menyala terlalu lama dan panas tadi melewati ambang batas kemampuan filament, maka filament perlahan-lahan akan meleleh dan kemudian putus.

Sedangkan pada lampu neon bahan utamanya adalah gas neon. Gas yang terbakar akan berionisasi dan ion-ion yang dihasilkan itulah yang kita lihat memancarkan cahaya. Sifat gas neon adalah membutuhkan waktu yang lama dalam proses pembakarannya namun apabila sudah terbakar peningkatan panas lebih lambat (lampu neon mengeluarkan cahaya lebih dingin dibanding lampu pijar). Jadi apabila Anda terlalu sering memati-hidupkan lampu neon, maka setiap kali dihidupkan akan diperlukan daya listrik lebih banyak untuk membakar gas neon di dalamnya dari pada bila kita membiarkannya hidup.

6. Makan es jeruk manis (menggunakan gula) bersama-sama dengan makan bakso memang enak (apalagi kalau gratis), tetapi tidak akan membantu menetralisir lemak pada kuah dan bakso Anda dengan baik, malahan akan mempercepat proses terjadinya peningkatan timbunan lemak di dalam tubuh.

Penjelasannya : Sifat es yang dingin akan membekukan lemak yang kita makan sehingga ikatannya akan menjadi lebih kuat (sulit untuk diuraikan). Sedangkan gula akan menambah timbunan lemak, karena sakrosa pada gula di dalam darah akan diurai menjadi glukosa. Glukosa yang tidak habis terpakai sebagai energi, hanya akan ditimbun di bawah lapisan daging dan kulit sebagai lemak. Jadi sebaiknya minum air jeruk dalam keadaan hangat dan tidak pakai gula.

7. Tidur ½ jam dengan lelap pada siang hari dapat memberikan kesegaran kembali setelah bangunnya dengan nilai yang setara dengan tidur 1 jam dengan lelap pada malam harinya. Tetapi apabila lebih dari ½ jam (1 jam atau lebih), Anda malah akan merasa kelelahan.

Penjelasan : Secara alami berdasarkan jam tubuh kita (kebiasaan kita), metabolisme tubuh (proses kerja sistem tubuh, termasuk menghasilkan energi) pada siang hari berlangsung lebih cepat dibandingkan dengan malam hari. Hal ini disebabkan aktivitas pada siang hari membutuhkan energi lebih banyak di banding malamnya.

Di dalam tidur terjadi penurunan percepatan metabolisme tubuh dikarenakan tubuh dalam keadaan beristirahat. Dalam ½ jam pertama kita tidur pada siang hari percepatan penurunan metabolisme tubuh belum seberapa, sehingga efek segar terasa di saat kita bangun, bahkan setara dengan 1 jam apabila Anda tidur malam hari. Karena pada malam hari kecepatan metabolisme tubuh memang dalam keadaan lambat,.

Sedangkan pada ½ jam pertama kita tidur pada siang hari, kecepatan metabolisme tubuh masih cepat dan menghasilkan energi lebih banyak dibanding malam harinya, sehingga kita merasa lebih segar.

Namun apabila kita tidur sampai 1 jam atau lebih pada siang hari, tubuh akan mengalami percepatan penurunan metabolisme yang lebih tajam karena tubuh beranggapan bahwa kita sudah tidak akan beraktivitas lagi. Pada saat kita bangun kita menjadi merasa sangat lelah. Hal ini disebabkan jumlah energi yang dihasilkan metabolisme tubuh lebih sedikit karena mengalami penurunan percepatan, sedangkan kebutuhannya lebih banyak.

Sedangkan bila kita tidur cukup pada malam harinya, pada saat bangun pada pagi hari kita akan merasakan tubuh lebih segar disebabkan metabolisme tubuh secara otomatis berdasar jam tubuh (kebiasaan kita) akan meningkat percepatannya pada saat matahari mulai terbit.

Inspirasi : Interview with God

Human : Selamat Pagi Tuhan, sekiranya Tuhan punya waktu sedikit saya ingin
bicara.
GOD : Ooo..waktuKU adaalh KEKEKALAN, tidak ada masalah tentang waktu.
Apa pertanyaanmu?

Human : Terima kasih.. Apa yg paling mengherankan bagiMU ttg kami manusia?
GOD : Hahaha.. Kalian itu makhluk yg aneh.
Pertama, suka mencemaskan masa depan, sampai lupa hari ini.
Kedua, kalian hidup seolah olah tidak bakal mati.

Ketiga, kalian Cepat Bosan sebagai anak2 dan terburu-buru ingin dewasa.
Namun setelah dewasa rindu lagi ingin menjadi anak2 : Suka bertengkar,
ngambek, dan ribut karena soal2 sepele.
Lalu keempat, kalian rela kehilangan kesehatan demi mengejar uang, tetapi
membayarnya kembali utk mengembalikan kesehatan itu.
Hal2 begitulah yang membuat hidup kalian susah.

Human : Lantas apa nasihat Tuhan agar kami bisa hidup BAHAGIA ?
GOD : Sebenarnya semua nasihat sudah pernah diberikan. Inilah satu lagi
keanehan kalian, : Suka meLupakan nasihatKU. Baiklah KU ulangi lagi ya beberapa yang terpenting :

1. Kalian harus Sadar bhw mengejar rejeki adalah sebuah kesalahan. Yang
seharusnya kalian lakukan ialah menata diri agar kalian layak dikucuri
rejeki. Jadi Jangan mengejar rejeki, tetapi biarlah rejeki yang mengejar
kalian.

2. Ingat : "Siapa" yang kalian miliki itu Lebih berHarga dari pada "Apa" yang kalian punyai. Perbanyaklah teman, kurangi musuh.

3. Jangan bodoh dgn cemburu dan membandingkan yang dimiliki orang lain.
Melainkan bersyukurlah dengan apa yg sudah kalian terima. Khususnya, kenalilah Talenta dan Potensi yg kalian miliki lalu kembangkanlah itu sebaik-baiknya, maka kalian akan menjadi manusia Unggul. Otomatis rejeki yang akan mengejar kalian.

4. Ingat orang yang disebut Kaya bukanlah dia yg berHasil mengumpulkan yang paling banyak, tetapi adalah dia yang paling "Sedikit" memerlukan, sehingga masih sanggup memberi kepada sesamanya

Motivasi : 10 Kualitas Pribadi yang Disukai

1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.


2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendahhatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa
bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder. 


3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.


4. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.


5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.


6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.


7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.


8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.


9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah-masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.


10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain. 

Motivasi : 7 Kebiasaan Manusia Yang Sangat Efektif

7 KEBIASAAN MANUSIA YANG SANGAT EFEKTIF (7 HABITS OF HIGHLY EFFECTIVE PEOPLE) oleh STEPHEN R. COVEY 

Artikel ini akan menjelaskan secara singkat mengenai isi buku yang fenomenal tulisan Stephen R. Covey. Diterbitkan pertama kali tahun 1989. Anda juga bisa mendownload ringkasan bukunya di sini 


KEBIASAAN 1: JADILAH PROAKTIF Hidup Anda tidak hanya terjadi begitu saja. Apakah Anda menyadari atau tidak, hal itu dirancang oleh Anda sendiri. Pilihan hidup adalah milik Anda. Anda memilih kebahagiaan. Anda memilih kesedihan. Anda memilih ketegasan. Anda memilih ambivalensi. Anda memilih kesuksesan. Anda memilih kegagalan. Anda memilih keberanian. Anda memilih takut. Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif berkaitan dengan mengambil tanggung jawab untuk hidup Anda. Anda tidak bisa terus menyalahkan segala sesuatu pada orang tua atau orang lain. Orang proaktif sadar bahwa mereka mampu merespon sesuai keinginannya. Mereka tidak menyalahkan genetika, keadaan, maupun situasi dan kondisi. Orang reaktif, di sisi lain, sering dipengaruhi oleh lingkungan fisik mereka. Mereka menemukan sumber-sumber eksternal untuk disalahkan atas perilaku mereka.
Jika cuaca baik, mereka merasa baik. Jika tidak, hal itu mempengaruhi sikap mereka dan kinerja, sehingga mereka menyalahkan cuaca. Semua kekuatan eksternal bertindak sebagai stimulus yang kita tanggapi. Antara stimulus dan respon adalah kekuatan terbesar Anda - Anda memiliki kebebasan untuk memilih respon Anda. Salah satu hal paling penting yang bisa Anda pilih adalah apa yang Anda katakan. Bahasa Anda adalah indikator yang baik tentang bagaimana Anda melihat diri sendiri. Orang proaktif menggunakan bahasa proaktif - Aku bisa, aku akan, aku lebih suka, dll Orang reaktif menggunakan bahasa reaktif - Saya tidak bisa, saya harus, seandainya. Orang reaktif percaya bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas apa yang mereka katakan dan lakukan, karena mereka merasa tidak punya pilihan. 


KEBIASAAN 2: MULAILAH DENGAN TUJUAN AKHIR Apa yang Anda inginkan dalam hidup ini? Apa cita-cita Anda? Pertanyaan yang mungkin sedikit usang, tetapi cobalah pikirkanlah hal ini sejenak. Apakah Anda, sekarang ini, adalah seperti yang Anda inginkan? Jujurlah. Kadang-kadang orang menemukan diri mereka mencapai kemenangan yang kosong, keberhasilan yang telah datang dengan mengorbankan hal-hal yang jauh lebih berharga bagi mereka. Jika tangga naik Anda tidak bersandar di dinding yang tepat, setiap langkah naik yang Anda ambil membawa Anda ke tempat yang salah lebih cepat. Kebiasaan 2 didasarkan pada imajinasi, kemampuan untuk membayangkan dalam pikiran Anda apa yang Anda tidak bisa lihat dengan mata Anda. Hal ini didasarkan pada prinsip bahwa segala sesuatu diciptakan dua kali. Ada penciptaan (pertama) mental, dan penciptaan (kedua) fisik. Penciptaan fisik mengikuti mental, seperti membangun berikut cetak biru. Jika Anda tidak membuat usaha sadar untuk memvisualisasikan, siapa Anda dan apa yang Anda inginkan dalam hidup, maka Anda memberdayakan orang lain dan keadaan untuk membentuk Anda dan kehidupan Anda. Salah satu cara terbaik untuk memasukkan Kebiasaan 2 ke dalam hidup Anda adalah untuk mengembangkan Pernyataan Misi Pribadi. Ini adalah rencana Anda untuk sukses. Ini menegaskan kembali siapa Anda, menempatkan tujuan Anda dalam fokus. Pernyataan misi Anda membuat Anda pemimpin kehidupan Anda sendiri. Anda menciptakan takdir Anda sendiri dan mengamankan masa depan yang Anda bayangkan. 


KEBIASAAN 3: DAHULUKAN YANG UTAMA Kebiasaan 1 mengatakan, "Kamu bertanggung jawab Kau pencipta.." Menjadi proaktif adalah tentang pilihan. Kebiasaan 2 adalah ciptaan pertama, atau mental. Dimulai dengan Akhir dalam Pikiran adalah tentang visi. Kebiasaan 3 adalah ciptaan kedua, ciptaan fisik. Ini terjadi hari demi hari, saat demi saat. Ini berkaitan dengan manajemen waktu. Kebiasaan 3 adalah tentang manajemen kehidupan juga - tujuan Anda, nilai-nilai, peran, dan prioritas apa yang menjadi hal pertama? Hal pertama adalah hal-hal yang secara pribadi adalah yang paling bernilai. Jika Anda menempatkan hal pertama, Anda mengorganisir dan mengelola waktu dan peristiwa sesuai dengan prioritas pribadi Anda yang didirikan pada Kebiasaan 2. 


KEBIASAAN 4: BERPIKIR MENANG-MENANG Berpikir Menang-Menang bukanlah tentang menjadi baik, juga bukan teknik cepat memperbaiki. Ini adalah kode berbasis karakter untuk interaksi manusia dan kolaborasi. Sebagian besar dari kita belajar untuk meletakkan harga diri kita pada perbandingan dan persaingan. Kita berpikir tentang berhasil sementara orang lain gagal - yaitu, jika saya menang, Anda kehilangan, atau jika Anda menang, saya kalah. Hidup menjadi sebuah zero-sum game. Hidup laksana kue yang begitu besar dan jika Anda mendapatkan potongan besar, ada yang kurang bagi saya, itu tidak adil, dan saya akan memastikan Anda tidak mendapatkan lagi. Kita semua main game, tapi berapa banyak yang benar-benar menyenangkan? Win-win melihat kehidupan sebagai arena kooperatif, bukan yang kompetitif. Menang-menang adalah kerangka pikiran dan hati yang terus-menerus berusaha mencari manfaat bersama dalam semua interaksi manusia. Berarti kesepakatan menang-menang atau solusi yang saling menguntungkan dan memuaskan. Kami berdua bisa makan kue, dan rasanya sungguh lezat! Seseorang atau organisasi yang melakukan pendekatan konflik dengan sikap menang-menang memiliki tiga karakter penting: Integritas : menempel dengan perasaan sejati Anda, nilai-nilai, dan komitmen Kematangan: mengekspresikan ide dan perasaan Anda dengan keberanian dan pertimbangan untuk ide-ide dan perasaan orang lain Mentalitas Kelimpahan: percaya ada banyak untuk semua orang Banyak orang berpikir dari segi baik atau buruk. Win-win mengharuskan Anda menjadi keduanya. Ini merupakan tindakan menyeimbangkan antara keberanian dan pertimbangan. Untuk memperoleh menang-menang, Anda tidak hanya harus empatik, tetapi Anda juga harus percaya diri. Anda tidak hanya harus perhatian dan sensitif, Anda juga harus berani. Untuk melakukan itu - untuk mencapai yang keseimbangan antara keberanian dan pertimbangan - adalah esensi dari kedewasaan yang nyata dan mendasar untuk menang-menang. 


KEBIASAAN 5: BERUSAHA MEMAHAMI DULU, BARU DIMENGERTI Komunikasi adalah keterampilan paling penting dalam hidup. Anda menghabiskan bertahun-tahun untuk belajar bagaimana membaca dan menulis, dan bertahun-tahun belajar bagaimana untuk berbicara. Tapi bagaimana dengan mendengarkan? Pelatihan apa yang telah Anda miliki yang memungkinkan Anda untuk mendengarkan sehingga Anda benar-benar, sangat memahami manusia lain? Mungkin tidak ada, kan? Jika Anda seperti kebanyakan orang, Anda mungkin pertama-tama harus dipahami, Anda ingin pendapat Anda didengar. Dan dalam melakukannya, Anda dapat mengabaikan orang lain sepenuhnya, berpura-pura bahwa Anda mendengarkan, selektif hanya mendengar bagian-bagian tertentu dari percakapan atau perhatian fokus pada hanya satu dua patah kata, namun melewatkan yang berarti secara keseluruhan. Jadi mengapa hal ini terjadi? Karena kebanyakan orang mendengarkan dengan maksud untuk membalas, bukan untuk mengerti. Anda mendengarkan diri Anda mempersiapkan pikiran Anda apa yang akan Anda katakan, pertanyaan-pertanyaan yang akan Anda akan tanyakan, dll Anda filter semua yang Anda dengar melalui pengalaman hidup Anda, kerangka acuan Anda. Anda memeriksa apa yang Anda dengar terhadap otobiografi Anda dan melihat bagaimana langkah-langkah mencapainya. Dan akibatnya, Anda memutuskan sebelum waktunya apa yang orang lain belum selesai komunikasikan. "Oh, aku tahu persis bagaimana perasaanmu. Aku merasakan hal yang sama." "Aku punya hal yang sama terjadi padaku." "Biarkan saya memberitahu Anda apa yang saya lakukan dalam situasi yang sama." Karena Anda sering mendengarkan autobiography Anda sendiri, Anda cenderung untuk menanggapi dengan salah satu dari empat cara berikut: Mengevaluasi: Kamu menghakimi dan kemudian setuju atau tidak setuju. Probing: Anda mengajukan pertanyaan dari frame Anda sendiri sebagai referensi. Advising: Anda memberi nasihat, saran, dan solusi untuk masalah. Interpreting: Anda menganalisis motif orang lain dan perilaku berdasarkan pengalaman Anda sendiri. Anda mungkin berkata, "Hei, sekarang tunggu, saya hanya berusaha untuk berhubungan dengan orang dengan mengaitkannya pada pengalaman saya sendiri. Apakah itu begitu buruk.?" Dalam beberapa situasi, tanggapan otobiografi mungkin cocok, seperti ketika orang lain secara khusus meminta bantuan dari sudut pandang Anda atau ketika sudah ada tingkat yang sangat tinggi kepercayaannya dalam berhubungan. 


KEBIASAAN 6: BERSINERGI Untuk sederhananya, sinergi berarti "dua kepala lebih baik daripada satu." Bersinergi merupakan kebiasaan kerjasama kreatif. Ini adalah kerja tim, keterbukaan pikiran, dan petualangan untuk menemukan solusi baru untuk masalah lama. Tapi itu tidak hanya terjadi pada sendiri. Ini sebuah proses, dan melalui proses itu, orang membawa semua pengalaman pribadi dan keahlian mereka ke meja diskusi. Bersama-sama, mereka dapat menghasilkan hasil yang jauh lebih baik daripada secara individual. Synergy memungkinkan kita menemukan bersama-sama hal yang kita sangat kecil kemungkinannya untuk menemukan sendiri. Ini adalah gagasan bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah bagian-bagian. Satu ditambah satu sama dengan tiga, atau enam, atau enam puluh – terserah mana yang Anda inginkan. Ketika orang mulai berinteraksi bersama-sama secara tulus, dan mereka terbuka untuk mempengaruhi satu sama lain, mereka mulai untuk mendapatkan wawasan baru. Kemampuan menciptakan pendekatan baru meningkat secara eksponensial karena adanya perbedaan. Menghargai perbedaan akan benar-benar mendorong sinergi. Apakah Anda benar-benar menilai perbedaan seacra mental, emosional, dan psikologis antara orang-orang? Atau apakah Anda ingin semua orang hanya akan setuju dengan Anda sehingga Anda semua bisa akur? Banyak orang-orang mengira keseragaman untuk kesatuan; kesamaan untuk kesatuan. Satu kata – sungguh membosankan! Perbedaan harus dilihat sebagai kekuatan, bukan kelemahan. Mereka menambahkan semangat untuk hidup. 


KEBIASAAN 7: MENGASAH GERGAJI Mengasah gergaji berarti melestarikan dan meningkatkan aset terbesar yang Anda miliki – yakni Anda sendiri! Ini berarti memiliki program yang seimbang untuk pembaruan diri dalam empat bidang kehidupan Anda: fisik, sosial / emosional, mental, dan spiritual. Berikut adalah beberapa contoh kegiatan: 
Fisik                   : Makan makanan yang bermanfaat, olahraga, dan istirahat 
Sosial / Emosional: Membuat hubungan sosial dan bermakna dengan orang lain  
Mental          : Belajar, membaca, menulis, dan mengajar 
Spiritual              : Menghabiskan waktu di alam, memperluas spiritual diri melalui musik, seni, doa, atau ibadah 
Ketika Anda memperbaharui diri Anda sendiri di setiap empat bidang, Anda menciptakan pertumbuhan dan perubahan dalam hidup Anda. Mengasah gergaji membuat Anda segar sehingga Anda dapat terus berlatih enam kebiasaan lainnya. Anda meningkatkan kemampuan Anda untuk menghasilkan dan menangani tantangan-tantangan di sekitar Anda. Tanpa pembaruan ini, tubuh menjadi lemah, pikiran menjadi begitu mekanis, emosi mentah, jiwa tidak peka, dan egois. Bukan sebuah gambaran cantik, bukan? Merasa baik tidak terjadi begitu saja. Hidup dalam keseimbangan berarti mengambil waktu yang diperlukan untuk memperbarui diri sendiri. Ini semua terserah Anda. Anda dapat memperbarui diri melalui relaksasi. Anda dapat memanjakan diri secara mental dan spiritual. Anda dapat mengalami energi bersemangat. Atau Anda dapat menunda dan kehilangan manfaat kesehatan yang baik dan olahraga. Anda dapat merevitalisasi diri sendiri dan menghadapi hari baru dalam perdamaian dan harmoni. Atau Anda dapat bangun di pagi hari penuh apatis karena Anda melakukan sesuatu yang rutin. Hanya ingat bahwa setiap hari memberikan kesempatan baru untuk pembaharuan - sebuah kesempatan baru untuk mengisi ulang (recharge) diri sendiri. Yang dibutuhkan adalah keinginan, pengetahuan, dan keterampilan.