Rabu, 21 September 2016

HARD SKILLS & SOFT SKILLS




Dari kecil kita mungkin sering diingatkan oleh orang tua: “Belajar yang rajin ya, dapat nilai yang bagus, jadi juara kelas...” dan nasihat-nasihat serupa yang mengharapkan kita menjadi anak yang berprestasi. Oleh karena itu murid-murid SD hingga SMU pasti mengejar nilai, karena angka di rapor menunjukkan seberapa berhasil seorang pelajar dalam kelas.

Nah, bagaimana dengan sewaktu kuliah? Apakah masih seperti masa sekolah menengah? Yang penting dapat nilai bagus? Jadi masih saja berjuang dan mempertaruhkan apa saja untuk dapat IPK tinggi?

Ada baiknya memahami tujuan mengapa kita kuliah, supaya kita tidak melewatkan kesempatan dan hal-hal yang lebih berharga dari sekedar IPK yang tinggi. Kita kuliah supaya bisa sukses di masa depan, setelah lulus bisa menjalani karir, mencari pemasukan sendiri, baik itu bekerja di perusahaan, atau pun merintis usaha sendiri.

Sebelumnya, mari kita mengenal Hard Skills dan Soft Skills, supaya bisa menuju ke arah yang lebih jelas sewaktu kuliah, supaya tahu apa yang penting dan perlu dikejar sewaktu kuliah, dan nantinya lulus menjadi lulusan yang siap kerja atau siap sukses.

HARD SKILLS


Jika dijelaskan secara sederhana, hard skills itu sama dengan pengetahuan atau ilmu yang kita pelajari di bangku kuliah, baik itu teori, keahlian teknis, mengoperasikan komputer atau perangkat lainnya, ataupun pengetahuan spesifik mengenai jurusan yang kita ambil. Misalnya, mahasiswa jurusan akuntansi tentunya akan belajar hard skill berupa membuat neraca yang seimbang, mahasiswa teknik sipil belajar bagaimana membuat fondasi bangunan supaya kokoh, mahasiswa jurusan desain belajar cara mengubah ide di pikiran mereka menjadi desain yang bisa dimengerti orang lain, dan lain sebagainya.

Hard skills bisa dilihat dari IPK seorang mahasiswa. Jika IPKnya tinggi, berarti dia menguasai bidang studinya dengan baik dan sebaliknya.

SOFT SKILLS


Soft skills lebih abstrak dari hard skills. Tidak seperti hard skills yang bisa diukur dari nilai, soft skills tidak diajarkan sebagai mata kuliah di kelas, sehingga memang tidak ada sistem penilaiannya.

Soft skills terdiri dari kemampuan untuk berinteraksi dengan orang (interpersonal skills) dan kemampuan untuk mengatur diri sendiri (intrapersonal skills).

Interpersonal skills meliputi kemampuan berkomunikasi dengan orang, bekerja dalam kelompok, presentasi, menjaga hubungan yang baik dengan orang, dan semua keahlian yang berhubungan dengan bagaimana berinteraksi dengan orang lain.

Intrapersonal skills adalah kemampuan untuk mengatur diri sendiri, seperti manajemen waktu, mengatasi stress, memotivasi diri sendiri, tanggung jawab, berpikir kreatif, percaya diri, proaktif dan kemampuan untuk membenahi diri sendiri untuk menjadi priadi yang positif.

MENGAPA SOFT SKILLS ITU PENTING?


Soft skills itu penting karena setelah lulus kuliah, kita langsung terkespos ke masyarakat, ke dunia kerja, dimana kita harus berinteraksi dengan orang-orang, yang memiliki pemikiran berbeda, prinsip dan sudut pandang berbeda, budaya berbeda dan masih banyak perbedaan lainnya.


Contohnya, lulusan teknik sipil bekerja di perusahaan konstruksi. Sewaktu kuliah tentunya telah mempelajari bagaimana teori membangun fondasi yang kuat, bahan apa yang perlu digunakan untuk jenis bangunan tertentu, dan pengetahuan teoritikal dan teknikal lainnya. Tetapi, mungkin lulusan baru yang belum berpengalaman kerja mungkin bisa kagok di proyek pertamanya, karena ternyata kerja tidak hanya menghitung dan menggambar. Tetapi harus berembuk dengan bagian keuangan, marketing, hukum dan bagian lain yang bersangkutan, yang masing-masing memiliki budget dan prinsip tersendiri. Jika sewaktu kuliah tugasnya hanya menggambar desain yang bagus, sewaktu terjun ke dunia kerja ternyata harus menghadapi banyak batasan, misalnya harus mempertimbangkan bahan yang digunakan karena budget limit dari bagian keuangan, harus memperhatikan pasar tren terkini supaya bisa dipasarkan oleh bagian marketing, dan hal-hal lainnya. Belum lagi ditambah harus negosiasi dengan klien yang ngotot dengan idenya yang tidak bisa diterapkan dalam desain. Bagaimana caranya supaya proyek tetap jalan dan klien tetap senang?

Jika dihadapkan dengan situasi di atas, peran softskills sangatlah penting. Kemampuan untuk komunikasi, negosiasi dan berpikir kritis sangat penting. Dan semua itu tidak diajarkan di ruang kuliah. Bahkan tidak ada di buku pelajaran. Bagaimana mempelajarinya?

BAGAIMANA CARA MEMPELAJARI SOFT SKILLS?


Seperti yang dijelaskan di atas, soft skills adalah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang. Kemampuan ini sangat dibutuhkan sewaktu kita terekspos ke masyarakat. Jadi, cara paling simple untuk mempelajarinya adalah berinteraksi dengan orang, sebanyak mungkin.

Keluar dari zona amanmu



Semua orang punya karakter berbeda-beda. Ada yang nyaman berbicara di depan banyak orang, ada yang lebih pemalu, gugup, bisa bersosialisasi dalam kelompok kecil, tetapi tidak dalam kelompok besar.

Pertama-tama, kita perlu mengetahui apa yang membuat kita tidak nyaman dan mengatasinya, bukan menghindarinya. Jangan takut untuk berbuat salah atau malu. Belajarlah dari kesalahan dan kegagalan, supaya kita bisa menjadi lebih baik.

Sulit memulai pembicaraan dengan orang baru? It’s okay, coba baca tips di sini:


Memulai pembicaraan dengan mahasiswa lain















Semakin kita banyak mencoba dan berlatih, kita akan lebih fasih, dan secara tidak sadar, rasa gugup dan takut pun akan hilang.

Belajar bukan hanya di ruang kelas
Ingat, kuliah itu bukan hanya mengejar nilai. Jangan biarkan hidup kuliahmu hanya menghadiri kelas kuliah, tutorial, mengerjakan tugas, dan belajar mati-matian untuk ujian.



Kegiatan Eks-kul
Bergaullah dengan banyak orang. Ikuti kehidupan sosial di kampus. Universitas di luar negeri sangat mengetahui pentingnya soft skills, jadi menyediakan banyak perkumpulan dan klub mahasiswa berdasarkan minat, baik itu untuk olahraga, berdasarkan warga negara, kepercayaan atau hobi. Pilihlah yang sesuai dengan minatmu, dan bergabunglah. Pertama-tama mungkin kita masih bingung, tetapi kita bisa belajar dari orang lain. Semakin banyak melihat, wawasan semakin terbuka, dan secara tidak sadar kita tahu apa yang harus dilakukan.


Pentingnya mengikuti kegiatan eks-kul saat kuliah















Magang
Banyak universitas luar negeri yang memberikan opsi magang (internship/work placement) dalam kurikulum mereka. Magang bisa saja berbayar, atau tanpa bayaran. Walau tanpa bayaran, mengikuti magang tidak akan rugi, karena mahasiswa berkesempatan untuk mengenal dan mempelajari dunia kerja sebelum benar-benar memasukinya. Jika prestasi magang bagus, malah tidak jarang mahasiswa yang ditawarkan pekerjaan tetap oleh perusahaan tempat magang.



Mengapa magang itu penting? Karena untuk kelancaran operasional suatu perusahaan, mereka membutuhkan karyawan-karyawan yang bisa saling bekerjasama, memiliki keahlian komunikasi yang baik, bisa berbaur dan menyesuaikan diri dengan kebudayaan perusahaan serta memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan. Hal-hal tersebut tidak bisa dipelajari di ruang kuliah. Sewaktu kuliah memang akan diajarkan teori-teori mengenai keahlian-keahlian tersebut, akan tetapi untuk membina keahlian-keahlian tersebut, cara terbaik adalah dengan terjun langsung ke dunia kerja.

Beberapa industri yang mementingkan pengalaman kerja adalah hukum, perbankan, konstruksi, sipil, teknik, pekerjaan sosial, TI dan industri lainnya yang mementingkan pelayanan.


4 manfaat dari magang ke luar negeri















Have Fun
Menjaga kepribadian yang ceria dan positif itu penting. Rutinitas dan tuntuan setiap hari tentunya akan membuat kita lelah dan jenuh, sehingga mempengaruhi suasana hati dan bisa saja menurunkan daya pikir. Jadi penting juga untuk mencari cara untuk membebaskan diri dari stress.



JADI APA YANG PERLU DIKEJAR SEWAKTU KULIAH?
Tetap harus fokus pada mata kuliah, belajar sebaik mungkin, supaya menguasai ilmu yang disampaikan dengan baik. Selain itu, juga harus belajar membagi waktu dengan seimbang antara belajar dan kehidupan sosial untuk mengasah soft skills seperti berorganisasi, bergaul dengan orang lain, bekerja dalam kelompok, menghargai orang lain, bertanggung jawab dan menjadi pribadi yang baik. Bagaimanapun juga manusia itu adalah mahluk sosial, jika tidak belajar untuk berinteraksi dengan baik dengan sesama, akan sulit untuk bertahan di masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar