Mengenal Potensi Diri
A. Pengertian Potensi Diri
Anda dapat menjadi sukses ketika mampu mengubah potensi dalam dirimu menjadi kompetensi yang diharapkan. Potensi diri adalah kemampuan, kekuatan, baik yang belum terwujud maupun yang telah terwujud, yang dimiliki seseorang, tetapi belum sepenuhnya terlihat atau dipergunakan secara maksimal yang masih terpendam dan mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan jika didukung dengan latihan dan sarana yang memadai.
Secara umum, potensi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
B. Kenali Potensi Diri
Potensi yang terpenting adalah intelegensi. Seorang ahli riset dari Amerika,Prof. Howard Gardner, mengembangkan model kecerdasan “multiple intelligence” yang artinya bermacam-macam kecerdasan. Maksudnya setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda. Yang di maksud kecerdasan menurut Gardener adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuh kembangkan.
Menurut “Howard Gardner” dalam buku Frames of Mind (1983), dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan yang sama pentingnya :
1. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan Linguistic (Bahasa) yaitu berkaitan dengan kepandaian membaca, menulis, bahasa dan berbicara. Misalnya ahli bahasa, penulis, politisi, dan ahli hukum. Contoh tokohnya : Abraham Lincoln dan Winston Churcill. Ciri-ciri:
2. Kecerdasan Logik Matematik
Kecerdasan logik matematik yaitu berkaitan dengan menangkap dan mengolah angka (matematik ) dan berpikir logis. Misalnya ahli hukum, analis ekonomi, ilmuwan fisika, matematika. Contoh tokohnya: Albert Einstein, Thomas Alva Edison. Ciri-ciri:
3. Kecerdasan Visual dan Spasial
Kecerdasan Visual Spatial (Ruang) yaitu berkaitan kemampuan untuk menangkap bentuk, pola, ruang, dan desain yang dituangkan dalam bentuk gambar, fotografi, ukiran, pahatan dan rancang bangun (arsitektural). Misalnya pelukis, pemahat, arsitek, atau ahli pemetaan. Contoh tokohnya : Pablo Picaso, Michael Angelo. Ciri-ciri:
4. Kecerdasan Musik
Kecerdasan Musical (musik) yaitu berkaitan dengan suara, nada, ritme atau irama. Biasanya orangnya punya kemampuan menyusun lagu, mencipta lagu, menyanyikan lagu atau memainkan alat musik. Contoh tokohnnya : Mozart dan Bethoven. Ciri-ciri:
5. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan Interpersonal (mengenal orang lain) yaitu berkaitan dengan cara seseorang untuk bergaul dengan orang lain. Misalnya guru, pekerja sosial, jurnalis, humas, marketing, pemotivator.Ciri-ciri:
6. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan Intrapersonal (emosional) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengelola diri sendiri (self management). Orang yang pandai mengendalikan diri karena sangat mengenali dirinya. Misalnya pendidik, konselor, psikiater, filosof, pengembang kepribadian. Contoh tokohnya : Plato. Sigmund Freud. Ciri-ciri:
7. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan Kinestetik (Fisik) yaitu berkaitan dengan refleks tubuh dan gerak yang dikendalikan oleh otak. Misalnya olah ragawan, penari. Contoh tokohnya : Muhammad Ali, Michael Jordan, Charlie Caplin. Ciri-ciri:
8. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan Naturalis (Alam) yaitu berkaitan dengan kemampuan mengenal alam lingkungan sebagai suatu sistem yang saling berhubungan secara logis dan harmonis. Misalnya orang-orang yang suka meneliti tentang alam seperti tumbuhan dan binatang. Contoh tokohnya: Charles Darwin.Ciri-ciri:
Saat ini ada tambahan kecerdasan yaitu :
9. Kecerdasan Existential (spritual)
Kecerdasan spiritual adalah kemampuan mengenal dan mencintai ciptaan Tuhan, hal ini tentunya sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan masing-masing. Kemampuan ini dapat dirangsang dengan penanaman nilai moral dan agama. Orang tua dapat mengajak anak untuk melihat ciptaan Tuhan berupa alam semesta dan benda-benda angkasa di alam terbuka. Atau ada juga yang sudah mengajarkan anak kegiatan ritual sejak kecil. Kecerdasan ini dimiliki oleh para ahli spiritual (sufi), tokoh agama atau filsuf.
C. Ciri-Ciri Orang Yang Memahami Potensi Dirinya
Ciri orang yang memahami potensi dirinya bisa diukur atau dilihat dalam sikap dan perilakunya sehari-hari dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Menurut La Rose (Sugiharso dkk, 2009:126-127) menyebutkan bahwa orang yang berpotensi memiliki ciri-ciri:
D. Mengembangkan Potensi Diri
Sebelum seorang melakukan pengembangan diri dalam rangka menggunakan dan mengoptimalisasi seluruh kemampuannya untuk mencapai kinerja yang unggul, ada beberapa cara untuk mengetahui, menilai atau mengukur dengan akurat berbagi kelebihan dan kelemahannya sebagai berikut:
1. Introspeksi Diri
Dalam cara ini, individu meluangkan waktu untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukannya, apa yang telah ia capai dan apa yang ia miliki sebagai suatu kelebihan yang dapat mendukung dan apa yang ia miliki sebagai suatu kekurangan yang menghambat tercapainya prestasi tinggi. Cara ini efektif bila individu bersikap jujur, terbuka pada dirinya sendiri, mau dengan sungguh-sungguh memperhatikan kata hati.
b. Feedback Dari Orang Lain
Dalam cara ini seseorang meminta masukan berupa informasi atau data penilaian tentang dirinya dari orang lain. Masukan berupa umpan balik (feedback) ini meliputi segala sesuatu tentang sikap dan perilaku seseorang yang tampak, dipersepsi oleh orang lain yang bertemu, berinteraksi dengannya. Cara ini bertujuan untuk membantu seseorang menelaah dan memperbaiki.
3. Tes Psikologi
Tes Psikologi yang mengukur potensi psikologis individu dapat memberi gambaran kekuatan dan kelemahan individu pada berbagai aspek psikologis seperti kecerdasan/kemampuan intelektual (kemampuan analisa, logika berpikir, berpikir kreatif, berpikir numerikal), potensi kerja (vitalitas, sumber energi kerja, motivasi, ketahanan terhadap stress kerja), kemampuan sosiabilitas (stabilitas emosi, kepekaan perasaan, kemampuan membina relasi sosial) dan potensi kepemimpinan tingkah laku.
Dari sembilan kecerdasan tersebut, apabila orang tua dan lingkungannya selalu memberikan stimulus yang tepat, setiap kecerdasannya berpotensi memunculkan kemampuan-kemampuan yang dahsyat. Ada anak yang hanya punya satu kecerdasan yang dominan, sedangkan yang lainnya rendah. Adapula yang memiliki dua, tiga atau bahkan kesemuanya dominan.
Menurut Howard Gardner, tidak ada manusia yang bodoh asalkan orang tua memberikan stimulus dan lingkungan yang tepat sehingga anak dapat menjadi harta karun bagi orang tuanya melalui potensi yang dimiliki anak demi menuju gerbang kesuksesan bagi masa depan anak.(Bunda Ranis)
Jika Anda merasa tidak bakat jadi anak sekolahan atau anak kuliahan, bukan berarti bodoh dan merasa tidak punya masa depan. Siapa sangka ternyata Anda punya kecerdasan lain yang juga penting untuk masa depan dan mengisi hari-hari di dunia. Misalnya punya kecerdasan main bola, menari, teater, kecerdasan mencari uang melalui kepintaran berdagang. Banyak orang-orang sukses hidupnya tidak perlu makan bangku sekolah bahkan sampai kuliah tinggi semacam S2 dan S3. Misalnya Kris Dayanti punya kecerdasan tarik suara, Ronaldo punya kecerdasan kinestetik berupa main bola, Dedi Miswar punya kecerdasan berteater yang bisa jadi modal untuk menjadi wakil gubernur Jabar, pak Bob Sadino yang suka pakei celana pendek punya kecerdasan jadi orang kaya lewat bisnis.
Daftar Pustaka
Armstrong, Thomas. Setiap Anak Cerdas. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Umum, 2002
Falah Yunus, Multi Kecerdasan ,2013, diakses dari https://grahasosisamarinda.wordpress.com/2013/04/23/multi-kecerdasan/
Habsari, Sri. 2005. Bimbingan & Konseling SMA kelas XI. Jakarta: Grasindo.
Majdi, Udo Yamin Efendi. (2007). Quranic Quotient. Jakarta: Qultum Media.
Munif Chatib. 2013. Orangtuanya Manusia : Melejitkan Potensi dan Kecerdasan dengan Menghargai Fitrah Setiap Anak. Bandung : Kaifa
Nashori, Fuad. 2003. Potensi-Potensi Manusia. Yogjakarta: Pustaka Pelajar.
Prihadhi, Endra K. 2004. My Potensi. Jakarta: Elek Media Komputindo.
Wiyono, Slamet. 2006. Managemen Potensi Diri. Jakarta: PT Grasindo.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar