Rabu, 21 September 2016

STRATEGI MEMBANGUN SUPER TEAM

  • Majalah SCG
    Apa yang Anda bayangkan ketika melihat tim sepak bola kelas dunia dengan tim sepak bola tingkat RT? Mungkin Anda akan bilang, “Gak level.” Apalagi kalau kedua model tim sepak bola itu diadu, tentu akan menghasilkan nilai yang berbeda dan menyuguhkan tontonan yang tidak sedap dipandang mata, bahkan malah membikin geram hati.
    Kata Bobby Meidri, Founder Transformation Indonesia dan Imam Widjojo, Chairman IBMT University, dalam talkshow Inspirasi Solusi di radio Suara Surabaya (08/08), itulah gambaran sederhana sebuah tim biasa dan tim super. Di dunia bisnis, untuk mendukung kinerja perusahaan sangat dibutuhkan tim yang super. Dunia bisnis tidak bisa mengandalkan seseorang yang multi talenta sekalipun. Seseorang yang memiliki kemampuan mengerjakan banyak hal mungkin bisa hanya sesaat. Tapi untuk meraih kuantitas dan kualitas yang lebih besar dan cakupan lebih luas, dibutuhkan tim untuk mengimplementasikan strategi-strategi bisnis.
    Super team dibutuhkan karena orang-orang itu harus fokus mengerjakan tugasnya masing-masing dalam irama yang sama untuk meraih hasil lebih baik, layaknya sebuah orkestra. Maping potensi SDM menjadi sangat penting dilakukan untuk mengidentifikasi kemampuan unik masing-masing. Masing-masing orang memiliki talent berbeda-beda dan tingkat kompetensi yang berbeda-beda pula. Kemampuan melakukan assasment maping potensi ini menjadi kunci tersendiri bagi pemimpin untuk menghasilkan orkestra super team yang indah.
    Setelah pemetaan potensi dilakukan, akan diketahui tempat yang tepat untuk tiap orang akan mendukung pekerjaan yang mana dan cara yang mesti dikembangkan untuk meningkatkan kompetensi tiap individu tersebut dalam tim. Dengan cara itu bisa meminimalisir nada-nada minor dalam tim. Kalau pun tetap muncul individu yang minor, penanganannya akan dengan mudah dilakukan. Dengan catatan, individu dalam tim itu mau diarahkan.
    Lalu apa yang terjadi bila dalam tim terdiri dari individu-individu yang hebat? Tentu kita membayangkan tim itu akan bisa melakukan capaian yang hebat dan mampun mengatasi segala permasalahan. Tapi benarkah demikian? Laiknya film Avenger yang terdiri dari para super hero, mereka harus gegeran dulu di awal karena masing-masing individu merasa mampu melakukan semua hal. Kalau saja adu kekuatan para Avenger itu tak terkendali, mereka akan keok sebelum menjadi tim.
    Tentu tim yang terdiri dari semua super hero hanya ada di film. Kebanyakan tim yang terbentuk dalam perusahaan kita, ada yang menonjol, ada yang rata-rata, dan ada pula yang perlu senantiasa diapit. Individu yang menonjol kerap egonya juga menonjol, minta diistimewakan, tidak mau diberitahu, dan seterusnya. Sementara mereka yang rata-rata atau lemah, sebenarnya bukanlah tanggung dan lemah. Jangan lupa, tiap individu memiliki potensi uniknya sendiri-sendiri. Baik yang menonjol, rata-rata maupun lemah, semua memiliki kelebihan istimewa yang diberikan Tuhan untuk memainkan peran tertentu di bumi. Jadi, kemampuan pemimpin harus mampu membangkitkan potensi kepintaran masing-masing orang dalam tim tersebut.
    Pembagian peran menjadi keniscayaan dalam tim. Tiap individu memiliki kemampuan lebih di bidang tertentu dan lemah dalam bidang lainnya, akan diisi oleh kemampuan individu lainnya dalam tim. Sehingga, tidak ada ruang kosong kelemahan yang akan menggagalkan laju usaha. Semakin solid, gerak langkah super team akan sangat dahsyat dalam menyukseskan bisnis.
    Perekat soliditas super team antara lain tujuan perusahaan yang jelas. Tujuan perusahaan akan mengaransir kemampuan-kemampuan individu macam apa yang dibutuhkan sebuah tim. Pembagian peran seperti apa yang mesti dilakukan oleh perusahaan. Dan pengerahan energi tim ke arah mana untuk menghasilkan capaian bisnis. Tujuan perusahaanlah yang mengarahkan super team bisa mencapai hasil yang diinginkan perusahaan.

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar