Kamis, 08 September 2016

Mengkhayal Saja Bisa Sukses

Mengkhayal Saja Bisa Sukses

Menurut Hukum Kreasi, ‘”The Law of Creation”: semua kreasi manusia tercipta melalui dua proses yaitu kreasi mental (mental creation) dan kreasi fisik (physical creation). Sebelum membuat proposal, surat, atau tindakan hidup, pasti kita terlebih dahulu membayangkannya di alam mental. Bahkan sebelum kita mengenakan pakaian tertentu untuk berangkat kerja, kita sudah membayangkannya dahulu. Begitu juga dengan langkah karir kita. Sejauh kreasi mental yang kita ciptakan itu jelas dalam arti spesifik, kongkrit, attainable, dan proses pencapaiannya “terbaca” secara akurat oleh pikiran, maka kreasi fisik kita pun akan jelas. Jika yang terjadi sebaliknya, sangat mungkin langkah kita mengalami kebingungan.
Manusia sering mempercayai matanya sehingga sulit mempercayai apa yang dilihatnya. Ungkapan seeing is believe. Sesungguhnya penglihatan yang kuat bukan pada mata tapi pada pikiran anda.Albert Einstein pernah mengatakan, “Energi mengikuti imajinasi”. Tentu saja, Einstein serius dengan ucapannya. Einstein waktu membuat hukum kekekalan energi (teori relativitas) cuma berasal dari khayalan saja tanpa menggunakan percobaan, Stephen Hawking waktu membuat teori terjadinya tata surya dengan teori Big Bang juga cuma dari mengkahayal di tempat tidur (maklum pak Stephen Hawking mengalami kelumpuhan).Pak Einstein sendiri mengaku telah membuktikan teorinya saat dia ditanya bagaimana dia mampu menghasilkan begitu banyak teori spektakuler, dia menjawab imajinasinyalah yang menjadi salah satu bahan bakar dari idenya itu.
Contoh kebenaran teori relativitas oleh Albert Einstein telah dibuktikan yaitu saat gerhana matahari total. Imuwan Inggris yang dipimpin oleh Stanley Edingson melakukan pengamatan untuk membuktikan teori relativitas jika benar maka gaya tarik matahari akan menyebabkan pembelokan cahaya planet. Hasil pengamatan menunjukkan pembelokan sebesar 1,64 detik (berbeda sedikit dengan penghitungan Einstein sebesar 1,7 detik). Einstein sendiri tidak melihat peristiwa tersebut namun dia berkata “sejak semula saya tahu kalau teori saya benar”. Ini membuktikan bahwa sebuah kreasi mental yang sangat akurat tidak lagi memerlukan pembuktian fisik.
Disney World Orlando dari Florida membuat rencana pembuatan Walt Disney memakan waktu cukup lama karena Walt Disney menyiapkan sangat rinci. Akhirnya rencana besar itu berhasil diwujudkan, pembukaan Disney world tanggal 23 Oktober 1971, sayang Walt Disney telah meninggal 5 tahun sebelumnya. Ketika dalam pembukaan wartawan menyatakan kepada isteri Disney, “alangkah bangganya Walt Disney kalau melihat hasil karyanya itu”. Tapi janda Walt Disney, Lilian Disney dengan entengnya menyatakan “percayalah, ia sudah melihatnya. Begitu kuatnya mental creation Walt Disney seolah-olah ia sudah melihatnya sebelumnya.
Mental creation membutuhkan visualisasi yang kuat serta keyakinan yang tinggi untuk mewujudkan yang lebih lama dan memerlukan sumber daya yang lebih besar dibandingkan dengan physical creation.
Joseph B. Strauss pada saat ia berusaha meyakinkan para pihak yang terlibat dalam pembangunan San Francisco Bridge, jembatan gantung sepanjang 1.280 m yang disebut juga Golden Gate Bridge. Strauss harus meyakinkan banyak pihak seperti walikota pemerintah San Francisco, Angkatan Bersenjata dan Departemen Perang, Bank, Pecinta lingkungan dan lain-lain yang mengkhawatirkan dampak pembangunan bagi perekonomian, pertahanan, keamanan, sosial, budaya dan pendidikan. Perlu 24 tahun untuk menyelesaikan jembatan ini, dimana 20 tahun dilakukan untuk membangun mental creation pihak terkait, sedang jembatan itu diselesaikan hanya dalam jangka waktu 4 tahun. Strauss meninggal umur 68 persis setelah jembatan itu selesai.
Dengan imajinasi, kita bisa menjadi tuan atas takdir kita, I am the master of my fate. Stephen Covey dalam 7 Habits mengatakan kita membuat kreasi mental lebih dulu sebelum kreasi fisiknya.Semakin kuat gambaran mental yang kita miliki, semakin besar energi yang kita miliki untuk mewujudkannya. Sebaliknya, jika kita terlalu banyak membayangkan yang buruk dan negatif, kita menarik energi negatif dan kita semakin ter-demotivasi untuk meraihnya.Pepatah Latin mengatakan, Fortis imaginatio generat casum, artinya imajinasi yang jelas menghasilkan kenyataan. Dengan demikian, jangan sia-siakan kekuatan imajinasi dalam diri kita. Imajinasi mempu menjadi kendaraan kita menuju apa saja yang kita mimpi dan cita- citakan.Imajinasi akan mengumpulkan seluruh energi kita untuk mewujudkannya. Dalam aplikasi sehari-hari, dengan imajinasi, kita membayangkan hal-hal positif yang akan kita lakukan dan membayangkan hal-hal positif yang akan terjadi.
Bila saat ini anda memiliki rencana besar untuk menciptakan atau membangun sesuatu, saran saya : Matangkan mental creation, bukan hanya untuk anda tapi juga tim anda. Diskusikan tahap mental creation sehingga hasilnya lebih baik. Selanjutnya lakukan visualisasi sekuat mungkin seolah-olah anda dan tim melihat langsung yang hendak diciptakan. Kurang lebih seperti Walt Disney melakukan visualisasi terhadap Disney World. Selanjutnya kembangkan keyakinan anda dan orang di sekitar anda sehingga memiliki keyakinan yang sangat kuat seperti Einstein meyakini teorinya. Selanjutnya Anda dan tim harus mendekati pihak-pihak yang terkait, teguhkan hati seperti Strauss. Siapa tahu perlu waktu yang lama dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan dalam kreasi secara fisik itu sendiri.
*) Sejak tahun 1964, Golden Gate Bridgde bukan lagi menjadi jembatan gantung terpanjang di dunia karena dikalahkan oleh Verrazo-Narrows Bridge di New York City dengan panjang 1.298 meter.
Pustaka :
Anthony Dio Martin, Sukses Berkat Kekuatan Imajinasi, Psikolog, Anthony Dio Martin adalah penulis buku best seller EQ Motivator, dan Managing Director HR Excellency
Jemy Vestius Confindo, 2 Jenis Kreasi. Jemy Vestius Confindo adalah Master of science in Enginering Management Tufts University, AS. Ini bertugas sebagi Master Trainer pada Telkom Training Center, Bandung. Bidang yang diajar Member of Society Competitive Inteligent Proffesional (SCIP) hingga Need Analysis
Ubaydillah, AN, Revisioning, www.e-psikologi.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar